Waktu saya bilang bahwa setelah orang itu mati dia hidup lagi, Luqman bertanya, 'Mama, bagaimana kalau setelah hidup lagi manusia mati lagi. di Surga malah ada sungai susu!' Anak-anak tertawa terbahak-bahak, 'Masak sih ada sungai susu!'. Luqman bertanya, 'Tapi di Surga kan nggak ada mainan! Ada balok-balok nggak? Ada ayunan nggak?' Karena itulah kita harus menjadi orang yang patuh kepada Allah, jadi orang yang baik. Di alam akhirat itulah ada tempat bernama Surga, yang disediakan untuk orang-orang yang baik. Ketika orang mati, sebenarnya ia sedang menemui Allah. Sesungguhnya ketika orang itu mati, maka ia tidaklah mati, melainkan hidup kembali, hanya alamnya saja yang berbeda. Saat itulah kami menjelaskan tentang apa itu kematian dan kenapa kita tak perlu takut dengan kematian. Di bagian akhir digambarkan tentang kembalinya anak-anak itu ke dunia nyata dengan menenggelamkan diri di sebuh danau di 'negeri ghaib'. Rupanya Azkia membaca sebuah buku yang menceritakan pengalaman anak-anak yang tersesat ke 'alam lain' saat bermain ke hutan. Setelah tangisnya reda saya bertanya kenapa dia berkata seperti itu. Suatu hari Azkia menangis dan berkata, 'Kakak nggak mau mati!'. Mereka nampaknya telah siap menyerap pengetahuan tentang itu untuk menjadi bekal mereka mengarungi hidup. Tapi kemudian hal itu menyadarkan saya dan suami bahwa sepertinya memang telah tiba saatnya untuk mulai memperkenalkan Tuhan dan segala fenomena kehidupan kepada anak-anak. Sambil menyimak dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dalam hati saya terkejut. Pertanyaan-pertanyaan pelik pun mulai bermunculan: Apakah Allah itu suka berpindah-pindah? Di mana Allah tinggal? Apakah kita bisa bertemu dengan Nabi Muhammad? dll

Buku-buku dengan tema agama sekarang jadi lebih dominan dibaca anak-anak. Mereka bertanya tentang surga, tentang azab, tentang malaikat, tentang nabi, tentang iblis, tentang kiamat dan hakikat kematian. Rasa ingin tahu anak-anak terhadap hal-hal yang berbau metafisik akhir-akhir ini meningkat.

Buku Belajar Bahasa Jerman Pdf File